INDONESIAKOMACOM, JAKARTA –
Beda Adat, beda kebiasaan, serta beda cara pandang, mungkin inilah yang patut dilihat dari Marga Batak Sibarani yang merantau ke Kota Jakarta, beradaptasi, namun tidak melupakan segala adat dan kebiasaan alamiyah dari tanah leluhurnya.
Minggu, 11 Mei 2025, Marga Sibarani, menggelar Pesta Syukuran dan Pelantikan Pengurus Baru Periode 2025-2028, Parsadaan Pomparan Ompu Raja Sibarani Dohot Baruna (PORSIB) Se-Jabodetabek di gelar di Graha Girsang, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Acara yang dihadiri kurang lebih 1000 orang ini hampir saja tidak memenuhi kapasitas gedung Graha Girsang.
Dalam sambutan yang dilakukan oleh Pengurus Lama PORSIB, mengharapkan Pengurus Baru periode 2025-2028, yang di kini pimpin oleh St. (Em) Edward Sibarani Br Sitorus sebagai ketua Umum dapat tetap menjaga silaturahmi yang telah terjalin selama ini, serta bisa menghimpun keluarga Sibarani yang belum terdata oleh kepengurusan lama.
Sebagaimana informasi yang ditemukan, Pengurus PORSIB Periode 2025-2028, antara lain:
Ketua Umum : St (em) Edward Sibarani Br Sitorus
Wakil Ketua : Andreas Sibarani Br Ibu Tobing
Sekretaris : Marcos Sibarani Br Simarmata
Bendahara : Horas Siagian Br. Sibarani.
Ditemui oleh awak media, Ketua Umum PORSIB, mengungkapkan bahwa
“Beberapa rencana yang akan dilakukan oleh Pengurus PORSIB saat ini adalah, di Bidang Kesehatan, Bidang Bantuan Hukum, Bidang Sosial dan Bidang Pendidikan,” ungkap Edward Sibarani kepada awak media.
“Terlepas dari itu semua, Pengurus PORSIB menginginkan agar Seluruh Marga Sibarani dapat terdata dan bisa saling menjaga di perantauan,” ungkapnya lagi.
“Jumlah saat ini Marga Sibarani Se Jabodetabek berjumlah kurang lebih 3.500 orang, namun yang hadir saat ini, berjumlah 1000 orang,” tutupnya.
Ditempat yang sama, awak media menemui salah satu peserta yang cukup menjadi panutan PORSIB, Baston Sibarani, yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Yayasan Forum Komunikasi Antar Media (FORKAM) mengungkapkan bahwa keberadaan PORSIB ini sangat penting adanya bagi Marga Sibarani di perantauan.
“Saya hanya berpesan bagi Pengurus Baru, agar tetap menjaga silaturahmi, bukan hanya sesama pengurus saja, namun juga kepada anggota, baik yang terdaftar sebagai Pengurus maupun juga non pengurus,” ungkap Baston.
Seperti diketahui oleh bersama, bahwa Batak identik dengan suara yang indah, maka kegiatan ini pun, tidak lepas dari sumbang suara dan tarian adat, seperti Tortor yang merupakan tarian khas batak dan lainnya.