JAKARTA, INDONESIAKOMA.COM – Momentum Hari Kemerdekaan RI yang sebentar lagi akan dirayakan seluruh Rakyat Indonesia menjadi tolak ukur semangat dan tumbuhnya jiwa patriotisme para pejuang kemerdekaan Republik Indonesia tempo dulu, memberi suri tauladan kepada para pemuda pemudi bangsa adalah cerminan perwujudan dari semangat cinta tanah air dan jiwa nasionalisme. Namun di saat waktu yang seharusnya menjadi sumber inspirasi menumbuhkan semangat dan perwujudan dari jiwa patriotisme tersebut menjelang hari kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 berbalik semangat yang di munculkan bukanlah semangat positif, melainkan malah berbalik menjadi semangat negatif yang di perlihatkan berupa Kejadian penyerangan antar pelajar SMK/SMA di pertigaan dekat pasar Malaka yang sangat meresahkan warga sekitar pada, Jum’at siang (1/8/2025) sekitar pukul 12.00 WIB dimana Jam tersebut merupakan jam pulang sekolah.
Penyerangan ini melibatkan siswa dari sekolah yang belum diketahui identitasnya dan menyebabkan beberapa siswa dari SMK Media Karya dan siswa dari sekolah di sekitar Malaka Cilincing Jakarta utara ketakutan dan menjadi korban yang terindikasi salah sasaran.
Beberapa siswa yang hanya kebetulan lewat pulang sekolah atau mengendarai sepeda motor turut terkena sasaran penghadangan dan penyerangan.
Menurut informasi dari salah seorang wali murid SMK Media Karya Rorotan, beberapa korban mengalami kehilangan HP dan tas yang robek karena ditarik-tarik oleh para pelaku. Bahkan, beberapa siswa lainnya dibawa ke klinik terdekat karena terkena sabetan senjata tajam. Seorang siswa kelas X Jurusan TSM 2 SMK Media Karya (Mekar) terkena sabetan dibagian pundak belakang, ada yang terkena tusukan di bagian paha samping oleh pelaku penyerang tawuran yang menyasar anak sekolah yang baru pulang sekolah di jalan Malaka, seorang siswa dari Media Karya kelas X Tsm 1 bahkan menghindari sabetan Sajam sampai masuk parit, ada juga siswa yang terkena gamparan dan lainnya.
Salah seorang wali murid dari SMK Media Karya Rorotan telah melaporkan kasus ini ke Babinkamtibmas dan Babinsa dan sudah di tindak lanjuti oleh pihak berwenang.
“Kami sudah melakukan konsolidasi dengan pihak terkait dan kejadian ini sedang di selidiki. Bagi para orang tua di himbau untuk mengantarkan jemput anak untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan” tulis kepala Sekolah SMK Media Karya dalam grub Wali Siswa.
Menurut kabar yang beredar, SMK Negeri 4 dan SMK PGRI 11 selama satu minggu kedepan akan melakukan PJJ guna mengantisipasi. Beberapa sekolah lain di wilayah sekitar Jalan Malaka, menghimbau para siswanya agar tidak menggunakan atribut sekolah ketika pulang sekolah untuk tindakan pencegahan hingga keadaan kondusif.
“Kami berharap pihak berwajib segera menemukan para pelaku dan mereka di jatuhi sanksi dan hukuman yang setimpal. Karena ini bukan hanya masalah tawuran biasa, tetapi sudah mengarah tindakan kriminal yang mengancam nyawa. Kami sebagai orang tua sangat khawatir. Siswa seharusnya belajar, tapi ini malah bawa sajam dan mengancam serta melukai sesama siswa tanpa pandang bulu. Semoga sekolah bisa lebih ketat lagi menjaga dan melindungi para siswanya agar tidak melakukan tindakan kriminal” ujar salah satu orang tua siswa SMK Media Karya yang tidak mau di sebutkan namanya.
Hingga berita ini di turunkan belum ada keterangan resmi dari pihak terkait. Namun penjagaan terlihat makin intens di wilayah Jalan Malaka.