Jakarta – indonesiakoma.com
Pengurus Mualaf Center Masjid Agung Sunda Kelapa yang sudah tergabung dengan Internasional Mualaf Center bekerjasama dengan BAZNAS (BAZIS) DKI Jakarta dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar Acara Sarasehan untuk para mualaf yang bertajuk “Jakarta Mualaf Festival” dengan mengusung tema “Spirit of Hijrah”.
Acara tersebut berlangsung di Aula Sakinah Masjid Agung Sunda Kelapa kawasan Menteng Jakarta Pusat, Sabtu (30/11/2024).
Acara berlangsung mulai pukul 08.00 wit hingga 16.00 wib. Di hadiri oleh banyak Muallaf baik dari dalam maupun luar negeri. Acara tersebut dibuka oleh ustadz Mukhlis selaku Kasubag Mental dan Spiritual Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dalam sambutannya ustadz Mukhlis mengatakan, mengutip dari ustadz kondang yang juga merupakan seorang mualaf, yakni ustadz DR Yahya Waloni “Orang Islam keluar Islam karena Fakir dan orang Non Muslim (di luar Islam) masuk Islam karena Fikir” artinya orang Islam keluar dari Islam karena fakir secara harta maupun fakir hatinya. Fakir harta di sini maksudnya rela pindah agama hanya karena diberi sembako sebagai salah satu contoh. Sedangkan fakir hati adalah enggan atau tidak mau memperjuangkan keyakinan agama Islam yang dianutnya sehingga mudah goyah dan akhirnya pindah agama (keluar Islam/murtad). Begitu juga banyak orang mualaf masuk ke dalam Islam karena hasil perenungan atau berfikir, mereka memutuskan untuk masuk Agama Islam karena kecerdasan fikirnya” katanya. Hal itu beliau lakukan untuk memotivasi para mualaf yang hadir pada Acara tersebut.
Rangkaian acara Jakarta Mualaf Festival berlangsung selama 2 hari mulai hari sabtu hingga minggu. Diisi layanan konsultasi tentang keislaman oleh para ustadz bagi non muslim dan juga mualaf, layanan kesehatan, Layanan khitan dewasa dengan kuota 250 orang serta layanan hapus toto dengan kuota 150 orang, ada juga pembagian buku panduan materi pembinaan untuk para mualaf agar dapat mengenal Islam lebih dalam.
Sebelum masuk sesi tausyiah, ada prosesi masuk Islam seorang pria asal Manado bernama Albertus Wenas Willy. Beliau mengucapkan dua kalimat syahadat di tuntun oleh seorang ustadz dengan lancar.
Pengisi materi pada acara Jakarta Mualaf Festival kali ini adalah ustadz Dennis Lim, ustadz Fadzlan Garamatan, drg Carissa Grani, Koh Dondy Tan yang keseluruhannya merupakan mualaf. Dimana keempat orang pemateri tersebut memberikan sharing motivasi dan keilmuan juga saling sharing pengalaman seputar perjalanan hijrah mereka selama menjadi mualaf.
Dalam acara tersebut hadir pula KH A. Nur Alam Bakhir selaku wakil ketua 1 Bidang Pengumpulan BAZNAS (BAZIS) Provinsi DKI Jakarta dan Ustadz Nasir selaku Kasi Perencanaan BAZNAS (BAZIS) Provinsi DKI Jakarta serta beberapa jajaran petinggi BAZNAS (BAZIS) Provinsi DKI Jakarta dan seluruh panitia yang bekerja keras demi berlangsungnya acara tersebut sehingga acara tersebut dapat berjalan dengan baik.
“BAZNAS (BAZIS) akan lebih concern menyalurkan zakat kepada asnaf zakat mualaf. Kami berusaha memperbaiki diri dalam hal pendataan agar bisa lebih banyak menyalurkan kepada asnaf zakat mualaf. Karena dari tahun ke tahun justru terus menurun sedangkan presentasi mualaf semakin meningkat. Jangan sampai hal ini terjadi lagi kedepannya” ucap ustadz Nasir.
red_aulia