banner 970x250

Peluncuran Dan Diskusi Buku Propaganda Dan Teror Kekuasaan: Kekerasan Negara Lahirkan Banalitas Karya Rieke Diah Pitaloka

Avatar photo
banner 120x600
banner 468x60

Indonesiakoma, Jakarta – Sebermula adalah tesis yang diajukan oleh Rieke Diah Pitaloka ketika menempuh program master di Universitas Indonesia lebih dari 20 tahun yang lalu Kontekstual dongan maya rezim Orde Baru yang berkuasa selama 32 tahun hingga sang presiden lengser pada 21 Mal 1998, daya kritis tertulis Rieke berupaya mencatat dan mencagah agar praktik pemerintahan yang represif tidak terulang kembali.

Pemikiran dan suara Rieke tidak sekadar menjadi syarat studi S 2 Ilmu Filvatat yang ditempuh dengan cemerlang, tetapi “meminta” diumumkan kepada masyarakat dongan menerbitkannya sebagai buku politik. Penerbitan pertama melalui Galang Press Yogyakarta pada Oktober 2004 dengan judul: Kekerasan Negara Menular ke Masyarakat. Enam tahun kemudian, cetakan kedua diterbitkan oleh Penerbit Koekoesan Depok, Jawa Barat dengan judul: Banalitas Kekuasaan: Telaah Pemikiran Hannah Arendt tentang Kekuasaan Negara.

banner 325x300

Untuk keempat kalinya Rieke terpilih menjadi anggota dewan karena kepercayaan masyarakat yang menilainya konsisten dalam memperjuangkan hak hak rakyat. Ketika melihat dan merasakan situasi saat ini dengan indikasi kekerasan negara yang bisa terjadi lagi di masa datang, pemikiran dalam buku ini bisa menjadi alarm kewaspadaan kita, Sebagaimana dikatakan Rieke di akun Instagramnya bahwa situasi sekarang mulai disisipi propaganda dan teror. “Jadi sebelum semuanya kebablasan, maka baca buku ini supaya akar persoalannya segera diselesaikan.” Itulah tujuan sang penulis menerbitkan kemball sebagai cetakan ketiga dengan judul: Propaganda dan Teror Kekuasaan: Kekerasan Negara Lahirkan Banalitas.

Hari ini, Sabtu, 17 Mei 2025, bersamaan dengan peringatan ulang tahun ke-45 Perpustakaan Nasional, buku Propaganda dan Teror Kekuasaan diluncurkan kembali dan didiskusikan. Narasumber yang akan membahas mengenai isi buku ini adalah Prof. Dr. Bagus Takwin, M.Hum yang saat ini menjabat Dekan Fakultas Psikologi Ul. Pembicara kedua adalah Dr. Johanes Haryatmoko S.J. yang akrab disapa Romo Moko, penulis kata pengantar cetakan pertama (2004) dan cetakan kedua (2010). Inisiatif Rieke melalui Pitaloka Foundation untuk menerbitkan buku ini disambut oleh Penerbit Sebermula, kedua pihak bekerja sama dan menganggap penting memberi pemahaman masyarakat tentang kecenderungan berulangnya kekerasan negara.

Mengapa harus meluncur pada bulan Mei? Tentu karena terdapat korelasi yang kuat untuk mengingatkan kembali bahwa di Indonesia pernah terjadi tragedi politik yang memakan banyak korban masyarakat dan penembakan mahasiswa pada Mei 1998. Perlawanan kaum muda terhadap rezim Orde Baru sebagai konflik vertikal secara sistematik dan masif diubah oleh pemerintah menjadi konflik horizontal yang menyasar etnik Tionghoa. Peristiwa traumatik itu makin jauh dari ingatan bahkan Generasi Z yang sekarang memasuki usia mahasiswa seperti kehilangan tautan sejarah jatuhnya Soeharto. Itu yang disebut oleh Rieke sebagai akar masalah. Buku yang materinya mengambil referensi dan jawaban dari Hannah Arendt, seorang filsuf dan ahli teori politik, diharapkan membuka wawasan publik hari ini tentang kejahatan yang dilakukan oleh negara terhadap rakyat dan dianggap “biasa”.

Dalam buku Rieke ini, pemikiran Hannah Arendt diuraikan. Menurut Bagus Takwin, buku ini memuat penjelasan mengenai berpikir dan menilai secara kritis sebagai usaha untuk mencegah banalitas kekerasan. Kita ketahui bersama, kini sedang berlangsung propaganda pemerintah juga teror yang menyasar salah satu pilar demokrasi. Tindakan itu Seperti hendak membungkam ekspresi kritis masyarakat dengan tekanan otoritarian. Lembagalembaga dan pelaksana elemen pemerintahan yang korup sangat berbahaya bagi kondisi sosial ekonomi dan makin memprihatinkan bila kemudian dianggap biasa-biasa saja.

Romo Moko berpendapat dalam penerbitan sebelumnya bahwa buku Rieke adalah usaha untuk membedah mekanisme yang telah menghasilkan manusia-manusia pembunuh tak berperasaan, pelaku kekerasan yang tidak memiliki kesadaran, dan dalang kerusuhan yang tumpul nurani. Buku ini dibuka dengan pernyataan bahwa sejarah Indonesia pada masa Orde Baru berkuasa adalah sejarah sebuah bangsa yang “berdarah”. Setelah rezim Soeharto tumbang, yang berpotensi menimbulkan tindak kekerasan tetap berlangsung. Pelakunya bukan saja aparatur negara, masyarakat sipil pun, dengan mempertaruhkan berbagai kepentingan, juga terlibat dalam aksi kekerasan yang mnengarah pada kejahatan ekstrem dan pelanggaran hak-hak asasi manusia.

Kami sangat berharap buku ini menjembatani celah lebar terputusnya informasi tentang kekerasan negara yang pernah terjadi terhadap generasi yang handak menyambut masa depan Indonesia. Wacana penulisan kembali sejarah, menimbulkan kekhawatiran atas kemungkinan penghapusan data dan fakta pelanggaran HAM. Sebelum terlambat, penyadaran untuk mengambil langkah antisipasi dengan meluaskan pengetahuan politik terhadap masyarakat harus dilakukan. Salah satunya dengan memnbaca buku Propaganda dan Teror Kekuasaan ini.

Bertepatan dengan Hari Buku Nasional, kami memandang penting kehadiran “buku” dalam wujud apa pun. Selain informasi verbal, buku yang ditulis dengan proses riset dan menggunakan analisis teori empiris sangat efektif membangun kecerdasan untuk pembekalan bagi karakter anak bangsa. Dengan mengacu pada pemikiran sang “individu massa” Hannah Arendt, Rieke bukan lagi Oneng yang polos dan penurut, melainkan Rieke yang reflektif, seorang aktivis yang pernah terlibat dalam gerakan mahasiswa. Sebagai ahli waris yang sah, kaum muda Indonesia harus menolak kejahatan negara dalam bentuk dominasi pada berbagai sektor, jangan sampai menular ke masyarakat. (Red)

CATATAN REDAKSI

Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.

Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: indonesiakoma01@gmail.com.
Terima kasih.
______________________

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
news-2811

yakinjp


sabung ayam online

yakinjp

yakinjp

yakinjp

rtp yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

judi bola online

slot thailand

yakinjp

yakinjp

3001

3002

3003

3004

3005

3006

3007

3008

3009

3010

3096

3097

3098

3099

3100

3101

3102

3103

3104

3105

4000

4001

4002

4003

4004

4005

4006

4007

4008

4009

4010

4011

4012

4013

4014

4015

4016

4017

4018

4019

3026

3027

3028

3029

3030

3031

3032

3033

3034

3035

3106

3107

3108

3109

3110

3111

3112

3113

3114

3115

4020

4021

4022

4023

4024

4025

4026

4027

4028

4029

4030

4031

4032

4033

4034

4035

4036

4037

4038

4039

3036

3037

3038

3039

3040

3041

3042

3043

3044

3045

3116

3117

3118

3119

3120

3121

3122

3123

3124

3125

4040

4041

4042

4043

4044

4045

4046

4047

4048

4049

4050

4051

4052

4053

4054

4055

4056

4057

4058

4059

3126

3127

3128

3129

3130

3131

3132

3133

3134

3135

3056

3057

3058

3059

3060

3061

3062

3063

3064

3065

3136

3137

3138

3139

3140

3141

3142

3143

3144

3145

4060

4061

4062

4063

4064

4065

4066

4067

4068

4069

4070

4071

4072

4073

4074

4075

4076

4077

4078

4079

3071

3072

3073

3074

3075

3136

3137

3138

3139

3140

3141

3142

3143

3144

3145

4080

4081

4082

4083

4084

4085

4086

4087

4088

4089

4090

4091

4092

4093

4094

4095

4096

4097

4098

4099

3076

3077

3078

3079

3080

3081

3082

3083

3084

3085

4100

4101

4102

4103

4104

4105

4106

4107

4108

4109

4110

4111

4112

4113

4114

4115

4116

4117

4118

4119

3086

3087

3088

3089

3090

3091

3092

3093

3094

3095

4120

4121

4122

4123

4124

4125

4126

4127

4128

4129

4130

4131

4132

4133

4134

4135

4136

4137

4138

4139

news-2811