INDONESIAKOMA.COM, JAKARTA –
Rentannya kehidupan sosial di masyarakat, membuat banyaknya kasus-kasus pelik yang bukan hanya mengancam nilai sosial bahkan hingga keamanan nasional kedepannya, belum termasuk sistem yang terbangun melalui Sosial Media menjadikan Indonesia Semakin rentan dalam pembangunan jiwa sosial Indonesia, terlebih pada nilai-nilai Pancasila, sebagai landasan NKRI.
Berangkat dari hal tersebut, Gerakan Masyarakat Gotong Royong Pancasila (GEMA GONG PANCASILA) dan Laskar Patriot Pembela Pancasila (Laskar Palapa) menggelar Diskusi Kebangsaan dengan tema “Mengukuhkan Nilai-nilai Pancasila Generasi yang tangguh Terhadap Ancaman terorisme Guna Mewujudkan Pilkada Damai”, yang digelar di Aula Pertemuan Kantor Walikota Jakarta Pusat, Kamis, 17 Oktober 2024.
Dalam Sambutannya, Wakil Walikota Jakarta Pusat, Chaidir, M.Si, mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Jakarta Pusat, yang mewakili Walikota Jakarta Pusat, menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran para peserta, seraya juga ucapan terimakasih terhadap DENSUS88 Polri Anti Teror, yang mana Jakarta Pusat di pilih lokasi tempat workshop.
Dalam sesi Diskusi Kebangsaan, Narasumber yang dihadirkan oleh Panitia Pelaksana adalah 1. Dewan Pakar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (Prof. Dr. Ermaya Suradinata SH, MH, MS), 2. Direktorat Pencegahan Detasemen Khusus 88 Antiteror Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kompol Agus Isnaini M.Si), dan KBO Satbinmas Polres Metro Jakarta Pusat (Iptu Wardi_Jien SH, MM)
Prof. Dr. Ermaya Suradinata SH, MH, MS, selaku Dewan Pakar BPIP memberikan pemaparan diawali dengan pembahasan terkait situasi geopolitik dunia, dan menjelaskan bahwa ideologi menjadi harapan besar bagi suatu bangsa dan negara.
Dikatakan oleh Prof . Ermaya untuk di era terkini (modern) perang fisik sulit untuk dilakukan, akan tetapi terkait dengan ideolgi tentunya. bangsa kita ditekan sedemikian lamanya.
“Indonesia merdeka diawali dengan lahirnya ideologi dan falsafah hidup bangsa. Pancasila sebagai pemersatu bangsa, dan juga sebagai pandangan hidup bangsa. Alhamdulillah, bisa mempersatukan dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai ke Pulau Rote,” jelasnya.
Sementara, Kompol Agus Isnaini M.Si menjelaskan kelompok teror yang dikenal seperti misalnya Jemaah Islamiah (JI), salah satu kelompok teror di Indonesia, telah membubarkan diri sekitar 3.600 orang pengikut untuk bisa masuk ke dalam lingkup sosial.pertanyaannya, apakah benar-benar lepas atau tidak dari ideologi nya?
“Mereka menerapkan strategi nya. baik, masuk ke dalam dunia pendidikan. perang dan bom sana sini, masuk ke dunia pendidikan. banyak sekali sekolah sekolah yang berafiliasi,” ujarnya
Lebih lanjut, KBO Satbinmas Polres Metro Jakarta Pusat Iptu Wardi Jien SH, MM menjelaskan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara harus dipahami diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam berperilaku oleh seluruh warga negara, maka Pancasila menjadi penting untuk diajarkan kepada seluruh anak bangsa.
“Arti penting pancasila sebagai landasan sebagai falsafah ideologi Pancasila sebagai pedoman bagi WNI, Nilai-nilai dalam Pancasila adalah nilai yang mendasar untuk dijadikan pedoman peraturan dan dasar dari norma-norma hukum yang berlaku di negara ini,” terang Pimpinan Majelis Gema Gong Pancasila yang juga pendiri Laskar Palapa.
“Pancasila landasan hidup dalam kontek berbangsa dan bernegara makna yang terkandung didalamnya peran penting Pancasila dikehidupan sosial masyarakat dan juga semua sila-sila tersebut saling bersinergi dalam bentuk satu kesatuan sehingga negara ini tetap berdiri kukuh seperti harapan para sendiri negara terdahulu Pancasila satu kesatuan yang bulat dan saling memiliki keterkaitan antarsila,” lanjutnya.
Penemu Ilmu Tri Falaq Tunggalistik dan Pedoman Penanaman Nilai-Nilai Pancasila (P2NP) ini, secara cepat menjelaskan tentang bagaimana metode dalam mengukur nilai-nilai Pancasila dalam jiwa seseorang.
“Apabila dapat digabungkan 12 nilai nilai yang terkandung di dalam Pancasila dengan Ilmu sistem Tri Falaq Tunggal Listik dalam kehidupan berbangsa Indonesia, tentunya akan lebih baik dan luar biasa,” tutupnya.