Indonesiakoma.com Jakarta Pusat – Anggota Bhabinkamtibmas Kelurahan Cempaka Putih Barat, Aipda Ananta Dirga, melakukan kegiatan sambang dan Empaty Building kepada korban dugaan kejahatan digital di wilayah Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat, Rabu (26/11/2025) malam.
Kunjungan dilakukan ke rumah seorang warga berinisial AP yang sebelumnya melaporkan kasus penipuan dengan modus pelaku mengaku sebagai anggota kepolisian. Peristiwa tersebut telah dilaporkan melalui LP/B/3323/XI/2025/SPKT/Polres Metro Jakarta Pusat tertanggal 17 November 2025.
Dalam laporan yang diterima kepolisian, AP mengaku ditelepon seseorang yang memperkenalkan diri sebagai polisi. Setelah komunikasi berlangsung, saldo rekening AP diduga berkurang tanpa adanya transaksi yang ia lakukan. Korban mengalami kerugian sekitar Rp 2 juta. Identitas pelaku hingga kini masih dalam proses penyelidikan.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, KBP Susatyo Purnomo Condro, menegaskan bahwa kegiatan sambang ini merupakan wujud kepedulian Polri terhadap masyarakat yang menjadi korban tindak kejahatan.
“Program Empaty Building adalah bentuk komitmen kami untuk mendampingi korban kejahatan, termasuk kejahatan digital yang semakin marak. Selain proses penyelidikan berjalan, kami ingin memastikan korban merasa didampingi dan terlindungi,” ujar Susatyo.
Ia juga mengimbau masyarakat agar berhati-hati terhadap pihak yang mengatasnamakan polisi.
“Polri tidak pernah meminta data pribadi, kode OTP, ataupun melakukan tekanan melalui telepon. Jika ada panggilan mencurigakan, segera lakukan verifikasi ke kantor polisi terdekat,” tambahnya.
Kapolsek Cempaka Putih, Kompol Pengky Sukmawan, menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat untuk mencegah kejahatan digital.
“Kasus penipuan online masih sering terjadi. Karena itu, kami terus memperkuat edukasi agar warga lebih waspada terhadap telepon atau pesan dari nomor tidak dikenal,” ujar Pengky.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas respons cepat Bhabinkamtibmas dalam memberikan pendampingan kepada korban dan keluarganya.
“Kami memastikan proses penyelidikan berjalan. Di sisi lain, pendampingan kepada korban penting agar mereka merasa aman dan tidak terbebani secara psikologis,” katanya.
Kegiatan sambang berlangsung aman dan kondusif, dengan kehadiran keluarga korban serta beberapa rekan kerjanya. Aparat memastikan langkah sosialisasi keamanan digital akan terus ditingkatkan guna mencegah terulangnya kasus serupa.
(Humas Polres Metro Jakarta Pusat)



















